Assalamu'alaikum kawan2...
Selama bulan Ramadhan, blog ini akan menghadirkan konten-konten kesehatan islam yang insyaAllah bisa membantu teman-teman semua untuk meyakinkan bahwa berburu pahala di bulan Ramadhan ini sebenarnya juga bermanfaat untuk keseharian kita, ga cuma buat akhirat aja... khususnya yang sering bersentuhan sama kampus kami ini, UIN Syarif Hidayatullah Jkt. Yuk, kita intip...
Bulan Ramadhan, biasanya kegiatan Pendidikan Dokter UIN tidak banyak berubah. Ya, kuliah dan kuliah (mungkin klo semester2 awal udah libur) membuat sebagian mahasiswanya terlihat lemas dan kehilangan semangat belajar. Tapi itu tidak lama, karena sesungguhnya mahasiswa/i di FK UIN ini mengetahui itu hanya sugesti belaka. Banyak dari teman kita yang telah membuat target-target pencapaian yang harus dicapai di bulan ini (Teman-teman sudah belum??). Tarhiib Ramadhan (Menyambut Ramadhan) banyak dilakukan. Becermin dari tahun-tahun sebelumnya, berbagai persiapanpun dilakukan, Misalnya:
- Persiapan mental (buat puasa & ibadah lainnya). Apalagi kalau sudah dekat dengan lebaran, biasanya budaya konsumtif mulai menggelayuti teman-teman. belum lagi tarikan kampung membuat kita ingin mudik. Bayangkan bila akhir ramadhan kita tekadkan untuk mengisinya dengan i'tikaf dan taqarrub, pastinya begitu kita masuk kuliah lagi, nuansa ramadhan akan terpancar di keseharian kita & insyaAllah itu bisa lebih bermanfaat buat teman-teman kita daripada sekadar oleh-oleh dari Kampung yang kita bawa.
- Persiapan Spiritual. Dengan cara memperbanyak ibadah. ga perlu pusing mau ibadah apa, contoh aja Rasulullah SAW yang memperbanyak puasa di bulan Sya'ban. ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim)'.
- Persiapan Fikriyah (Akal). Sesuai dengan nama saya (Fikri) LOL, ini tuh penting banget. Intinya pendalaman ilmu. Sama seperti prajurit yang akan pergi perang, kita pun juga harus memahami dulu bagaimana medan pertempuran Ramadhan itu sebenarnya, selalu ada banyak halangan untuk mencapai kebaikan.
- Persipan Fisik dan Materi. Tau lah maksudnya...^^
Terus, Nantinya, kita jangan ragu-ragu kalau mau memberi edukasi islami kepada teman kita (anggap saja pasien), karena memang itulah yang paling efektif (bukan egois lantaran kita Islam juga ).So, Ini kajian ilmiahnya, simak deh. Biar kita tambah yakin kalau Ramadhan itu bener-bener ilmiah...^^
- Puasa, dapet lapar-haus aja? Salah bgt, coba baca yang ini.
- Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., adalah seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak. Bikin sehat + tambah pinter yang jelas...^^
- Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari. Pas banget sama puasa Ramadhan yang notabene 29/30 hari
- Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang. Kalau mau panjang umur, jangan cuma do'a-do'a aja, Let's do it.
- Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa the penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia. Kita jadi ga gampang stress.. Buat puasanya segitu dulu (padahal masih lumayan banyak), Lanjut...!
- Tadarus. Syekh Sayyid Tantawi, syaikhul Azhar di Mesir, sudah merangkum manfaatnya dalam tiga poin, ini dia :
- Menambah motivasi juang kita (kok bisa?) Janji Allah untuk mengabulkan doa & memberi pahala berlipat-lipat merupakan tahrid (motivasi) untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah. Logis banget kan? Tapi kalau niat tadarusnya kurang dalem, ya jadi ga logis.. T.T
- Berikutnya, bikin kita jadi pribadi yang tau malu. Hmm.. ketika kita yakin do'a-do'a kita akan dikabulkan, masa' kita berani untuk mengingkari nikmat-nikmat-Nya?? Bahkan manakala manusia sudah berada dalam puncak keimanan yang kuat sekalipun, maka ia akan lebih dekat lagi (taqarrub) untuk mensyukuri nikmat-Nya.
- Mengaji juga bisa mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia ke haribaan tafakur dan kekudusan munajat ke hadirat Allah SWT, memutuskan syahwat duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa. ^^
(Oleh Fikrifar Riz >> dari berbagai sumber)